Senin, 28 April 2008

Langkah-Langkah Investasi

Langkah 1: Pahami Tujuan dan Sumberdaya Investasi Sendiri
Sebelum menginvestasikan dana yang dimiliki, pemodal harus memahami tujuan investasinya. Apakah mengharapkan pendapatan investasi yang terus menerus sejak saat investasi, atau pada masa yang akan datang, baik untuk masa tua atau biaya pendidikan, bahkan mengharapkan pertambahan nilai. Selain itu, pemodal juga harus memahami sumberdaya investasi yang dimilikinya atau yang dapat diharapkan.

Langkah 2: Kenali Profil Risiko
Setiap potensi hasil investasi mempunyai potensi risiko yang berimbang. Kemampuan mengatasi risiko dan perilaku menghadapi risiko pada setiap orang tidak selalu sama, tergantung dari kemampuan memperoleh penghasilan, beban atau tanggung jawab yang harus dihadapi, pengalaman menanggung risiko, atau bahkan usia dan impian pola hidup di hari tua. Kemampuan mengatasi risiko dan perilaku menghadapi risiko akan menentukan profil risiko seseorang dalam spektrum antara kutup “pengambilan risiko” sampai kutup “penghindaran risiko”.


Langkah 3: Tentukan Jangka Waktu Investasianajemen
Hasil investasi sangat tergantung pada jangka waktu investasi. Yaitu jarak waktu sejak pemodal menanamkan investasi sampai saat pemodal mengambil kembali modal investasinya untuk kepentingan lain di luar investasi. Istilah jangka pendek, menengah dan panjang belum tentu sama bagi semua orang.

Langkah 4: Pelajari Alternatif Sarana Investasi yang Tersedia
Setelah memahami tujuan investasi, profil risiko, dan jangka waktu investasi, pemodal dapat memulai mempelajari alternatif sarana investasi yang tersedia. Untuk itu, calon investor sebaiknya mencari informasi yang selengkap-lengkapnya (bukan sebanyak-banyaknya) dari sudut pandang potensi hasil investasi, syarat dan risiko investasi, serta jangka waktu investasi. Sarana dapat terdiri dari elemen harta fisik, instrumen kepemilikan atas usaha (ekuitas), instrumen kepemilikan dana bersama (reksa dana), instrumen utang yang memberikan pendapatan tetap, dan instrumen simpanan uang atau pasar uang.

Langkah 5: Pahami Risiko Investasi yang Berkaitan
Pahami risiko yang berkaitan dengan alternatif sarana investasi tersebut, yang dapat terdiri dari risiko likuiditas, ketidakpastian hasil, kehilangan hasil, penurunan nilai investasi, sampai risiko hilangnya modal investasi tersebut.

Langkah 6: Tentukan Strategi Investasi
Dengan memahami tujuan investasi, profil risiko dan jangka waktu investasi di satu pihak, serta sarana investasi, potensi hasil dan risiko investasi di pihak lain, maka investor dapat menentukan strategi investasinya serta tolok ukur keberhasilan investasi (bench-mark). Perlu diingat dua kunci utama penentuan strategi investasi: Pertama, hasil investasi masa lalu bukanlah jaminan atas hasil investasi di masa mendatang. Kedua, pemodal harus menentukan titik keseimbangan antara keserakahan (greed) dan ketakutan (fear).

Langkah 7: Manfaatkan Jasa Profesional
Menentukan strategi investasi bukanlah hal mudah. Karena itu disarankan untuk memanfaatkan jasa profesional dari penasehat investasi. Unsur yang paling penting dalam memilih penasehat investasi yang tepat bukanlah ijin lisensi atau penampilan fisik daripada pemberi jasa. Tetapi apakah pemberi jasa itu memahami kebutuhan kita dan dapat meningkatkan keyakinan kita dalam mengambil langkah investasi.

Sumber: Kompas, Senin, 12 Agustus 1996 halaman 18.

Tidak ada komentar: